Monday, December 3, 2012

10 secrets to a quickie marriage!

Masih ingat bahwa blog ini was intended to be guidance for super-quick wedding preparation? Hohoho, I don’t think I have covered the tips and tricks yet. Tonight I’m not gonna spill any juga sih.. malah jatuhnya I will be more into curhat rather than advicing.. The yips is not well-structured but embed into my stories below yaa..
Well, like I said, I’m working; and si Mas is also working. Bedanya adalah, si Mas masuknya pagi banget (secara beliau di BUMN yaaa..) jadi si Mas akan masuk jam 7.30 and can’t be late; otherwise his salary will be cut #kejamnyapemerintah #halah. Apalagi si Mas kudu berangkat even earlier because he is the one who HAVE TO have a breakfast before starting a day or his day will be ruined.  Sedangkan aku adalah perusahaan multinasional yang selalu memperjuangkan adanya flexibility in working (read: agile working), so that’s okay to come late (or very late), even you are able to work from any place, like café, home, name it-lah.. #azik
In a sum, si Mas akan kerja jam setengah 8 pagi teng sampe jam setengah 5 teng. Sedangkan aku bisa masuk jam 9 (atau setengah 10, atau seenak jidat), dan pulang jam 8, jam 9, jam 10 (atau setelat jidat). Si mas makan siang jam 12 sampe jam 1; saya seringnya gak makan siang dan baru makan jam 3 sore. Kalo yang ini sih bukan karena kantornya kejam juga, tapi keseringan karena saya pengen sok-sok-an diet tapi berakhir gagal, karena jam 1 saya laper, jam 2 perut melilit dan jam 3 ga tahan liat kanan kiri saya para rekan kerja mulutnya pada ngunyah cemilan semua #hufff
Intinya yaaa… Well, jadwal kerja yang bagaikan bumi dan langit itu membuat kita susah ketemu dan bisa membahas persiapan apapun secara memadai and it does affect our approach on preparing for the wedding and dealing with vendors. But the show must go on donk yaaaa… if in weekdays we can’t settle things. We do it on the weekend! (tips #1)  Selamat datang minggu-minggu tak berweekend!!! :D #ketawapakekantongmata
Awalnya kita panik karena gak dapet gedung. Nah ketika uda dapet gedung, apalagi pake ada paketan segala, kita jadi nyantai dan kalem-kalem aja; mikirnya: “ah, kan tinggal liat daftar vendor aja, pilih satu, gampang..” Nah saudara-saudara, pikiran sesat macam itu dibuang jauh-jauh yaaa.. DON’T YOU DARE TO THINK LIKE THAT. Because THAT’s NOT THE CASE, SWEETY!
Setelah dapet gedung aku dan si Mas focus nyari cincin dan seserahan, bikin baju akad, beli bahan dan ngurus undangan. Semua hal non-gedung related dan semua yang butuh proses lama dalam pemesanan ataupun pengerjaan, kudu banget di-secured in the first place (tips #2). Kalo aku inget-inget ; aku sih amazed ya sama kinerja aku dan si Mas. Pagi-pagi si mas jemput aku dari bekasi ke depok, cari cincin ke cikini, lanjut bikin undangan ke blok M, cari bahan di melawai, ngejahitin di sebuah butik didepok untuk baju akad mempelai wanita, terus ke penjahit jas cowok di depok belahan lain untuk baju akad juga, semua in a day.  Super gila, super capek, super diburu waktu (kedengarannya). Tapi ntah kenapa sih kita ngejalaninnya enjoy banget dan dinikmatin banget setiap momennya (tips #3)  walaupun begitu sampe rumah badan semua pegel, kaki sakit, pundak linu, dan langsung tepar pas nyium bantal. It happens to me, it happens to si Mas, dan berlangsung for several weeks (without a break) J #notthatwemind
Tapi ya, walaupun sudah memanfaatkan waktu segitunya, makin dekat dengan hari H, kita makin panik karena sampe H-1,5 bulan vendor vendor penting belum di-decide. Macamnya catering, dekorasi, dokumentasi,  atau rias (mati banget gak tuh..). in this case, attending a weeding exhibition will help! (tips #4). Ketika semua vendor yang lo butuhin ngumpul di satu tempat, you can do the test food, you can see the décor example, you can see the result of their pre-wedding shoot, you can see the example of the wedding gown; it will be easy for you to decide which one attract you the most. Bahkan kalo lagi exhibition, you can get super special price J it does help and if you can; attending a wedding exhibition will never go wrong, at least you learned something and you also can benchmark one another. Jangan lupa pas lagi weeding exhibition itu 2 hal: nanya dan nawar (tips #5). Yang ga bisa kudu belajar J
Terus apa masalah selesai? Oh tentu tidak!
Mungkin aku yang lebay. Mungkin juga aku yang terlalu perfeksionis. I just want to try ALL options then I can pick the best. But unfortunately, that’s also not the case. With very minimum preparation time, I just have to shortlist the candidates into 2-3 options then decide. For me this is freaking HARD! It’s not a decision where perfect information is all gathered; and I feel that’s a faulty decision. And there must be something I missed, there must be a better deal, there must a better choice. Wrong.
Dear quickie bride-and-grooms; I just want to tell you that: Here, in this case… Honey, look, listen....You DON’T have such privilege. Yes sweetie, you don’t. This is part of the risk and consequences you take If you want to conduct a quick marriage. You only have 24 hours a day; you only have 2 hands, two eyes, and limited energy. Not more. Don’t force yourself too much; don’t push yourself too hard (tips #6). Relax dear. Nothing's gonna happen. Kalau ada warna meja yang ga matching atau ga ada selop yang warnanya sesuai emang dunia kiamat? Nggak kok sayang. Relax, one or two mistakes are okay. Nothing's perfect anyway. Bahkan SBY pun pas menyelenggarakan pernikahan anaknya juga membuat ratusan orang yang mau masuk tapi di-limit pun terlantar kok. Come on, missing points are common. Lagian ya, you don’t always get what you want, do you? (This is what si Mas told me) So. Suck. It. Up. #talktomyself
What I realized during the process is that…everyone works for you! Si Mas, papa, mama, ibu Boja, bapak Boja (ini adalah caraku memanggil bapak ibu calon mertua yang berasal dari desa Boja J), (calon) kakak ipar, (calon) tante, adik, temen kantor, temen sekolah, temen-temen virtual di website, atau stranger yang menulis vendor review on their own blog…semuanya bantu! :’) nggak harus dipikir sendiri, dan emang gak boleh dipikir sendiri (tips #7). Kuncinya adalah tanya-tanya-tanya (tips #8). Gak tau harga? Tanya. Gak tau model? Tanya. Gak tau alamat? Tanya. Pokoknya tanya. Yang udah, mau, akan nikah ga cuma kamu. Disinilah transfer knowledge concept is playing an important role. Like seeking for a candle to light up the room: You don’t have to have/create/own every piece by yourself, you only need to make other people share their lights for you J it saves your energy!
Terakhir, yang paling susah adalah bersabar dan nggak mengeluh. Bersabar itu penting, karena kita bakal menyatukan banyak kepada untuk satu pemikiran. Apalagi orang-orangnya semua sama-sama memiliki andil dalam hal ini; dan semua sama pentingnya. Perasaan legowo, ability to compromise, and open-mindedness adalah sifat dasar yang harus dimiliki dari awal banget (bikin konsep) sampe akhiiiir banget (bagian eksekusi), bahkan kadang sampe post-execution (tips #9). Bukan berarti gak boleh marah loh, tapi menurutku ada saatnya dimana you have to know that "you are not the only reason why the marriage is exist in the first place." makanya i always believe that papa, mama, adik, ibu dan bapak boja, si Mas, mas-mbaknya si Mas; semua punya banget andil dan harus bersuara; and i, at the very least, have to listen to them and cosider it into my choice.
Nah, kalo yang ga mengeluh; itu juga menurutku penting banget! This is freaking tiring and stressful. I have felt 5 consecutive weeks without weekend (because every Saturday & Sunday, si Mas and I need to visit several places to prep for all day). Biar ga kayak gini, saya dan si Mas selalu membayangkan “the afterwards”. Maksud nya apa? Nah, intinya... Kalau semua ini (preparation yang maha rebek) sudah berlalu dan sudah selesai, there will be a lot of prettier days, bunches of cuter moments, and unlimited amount of sweeter us. This is what I bare in mind. Whenever i faced difficulties, whenever i'm about to give up, whenever i think this something bothering; i shift my mind and instead, I think that this is only a challenging way to reach our destination: to get waaaaaay better future ahead! (Tips #10). so why mourning? ;)
Aaaaaan; the #10 tips has closed today’s tips session; and to be honest…That (#10) is my favorite tips above all J

No comments:

Post a Comment