Monday, December 3, 2012

Our New House: Introducing the "Omah Mungil"

Last week we have sealed the deal. Kita akhirnya fix memilih vendor-vendor dan mudah-mudahan ga ada yang kelewat lagi ya..
Akad Nikah di rumah:
Catering (√), dekor (√), rias (√), baju akad pengantin (√), baju orang tua pengantin (√), baju saudara kandung (√), make up (√), persiapan pengajian (√), seserahan (√), pre wedding foto (√), penghulu (√)
Resepsi:
Catering (√),dekor (√), rias (√), baju akad pengantin (√), baju orang tua pengantin (√), baju saudara kandung (√). Make up (√), persiapan pengajian (√), seserahan (√), entertainment (√), MC (√), cucuk lampah (√), upacara panggih (√), baju & rias pager ayu/bagus, penerima tamu, (√), baju saudara kandung (√), foto video dokumentasi (√), souvenir (√)
Maksudnya yang di-(√) itu bukan berarti udahan eksekusinya, tapi uda milih vendor aja ;p hahaha.. tapi that’s indeed a progress donk yaaa hahaha #maksaa. Nah, aku akan review and kasih tau aku akan pake vendor apa aja on the next posting deh. Soalnya sekarang I just wants to give a head up for the new couple about this scary thing: NEW HOUSE #bumibergetar #gunungmeletus #kilatmenyambar #zoomin #zoomout #bersambung #APASEEEH
Hahaha.. Well what I’m gonna say is that… Yes.. Having a house is not easy. That’s why I feel indeed grateful; Alhamdulillah wa syukurillah.. Because house is not anymore an issue for me and si Mas. Allah memang maha kuasa; selalu saja ada hal hal yang membuatku tak berhenti mengucap syukur; yang kalau di logika-kan jadi nggak masuk akal.. banyak banget kata-kata “Kok bisa ya…” yang akan terlontar. But sometimes thereare circumstances, when we have to stop questioning miracles; because it’s there to be thanked. #jadikemana-mana
Oh iya, rumah kita ini (selanjutnya disebut omah mungil – yes, this is the reason of why I named the blog!!!); located di Depok (hell, yeah!!!), dan dikomplek yang sama dengan rumah papa mama (err.. begitulah *tersipu*); hoho.. tipenya besar sekali sih nggak. Tapi cukuplah kalo Cuma buat aku, si mas, anak-anak kita, sama buat tamu kalau ada yang singgah J pokoknya bersyukurrrr banget punya si omah mungil! In short, omah mungil is already there. Yet, it’s empty. Nothing is provided. Literally no thing. Not a single thing. Not even a mattress and not even gordyn or vitrage. Pokoknya, belum bisa ditinggali (walaupun sebenernya aku  Cuma gelar sajadah buat tidur juga jadi ;p) tadinya, bayanganku adalah dengan menyicil sedikit-sedikit isinya si omah mungil. Namanya juga pengantin baru ya, pasti ga langsung tahu-tahu punya semuanya; kita kan bukan anak presiden atau jendral (atau keduanya).
Well, masalahnya adalah... rumahku harus udah siap huni within 1 month.
Berawal dari papa yang menawarkan si omah mungil kepada ibu Boja saat ibu Boja datang melamar ke Depok; ternyata tawaran papa direspon positif oleh keluarga Boja. Nah, makanya timngnya menjadi fleksibel karena kendala waktu dan jarak menjadi hamper tidak ada. Nah, karena akad nikah mulai jam 8 dan sebelumnya mau ada seserahan, maka pas hari H kita akan mulai jam 7! (Iyeeep, jam 7 pagi donk masbrooo..). Bayangin gak jauhnya jatiasih (rumah si Mas) sama Depok. Bisa-bisa tua di jalan, belum sampe depok bisa stucked dimana saja dan bisa-bisa malah telat semilat; kayak ketupat lupa diangkat #krikrik. Nah makanya karena satu dan lain hal; papa meng-offer keluarga si Mas yang datang jauh auh dari Semarang, untuk bisa singgah dan menginap di omah mungil at least sehari sebelum akad sehingga pas pagi akad we can start on time. Maklum, akad hari jumat berarti harus selesai sebelum solat jumat kan ya J waktu menjadi super berhara sekaliii..
Maka dari itulah; prior to the wedding si omah mungil ini harus “layak” huni. Mengapa? Karena keluarga si Mas akan menginap disanaaaa! Omah mungil sih keliatannya masih kinyis-kinyis ya; tapi perabotnya itu lhoooo… huaaaah, emang beli perabot ga rebek? Emang beli perabot ga butuh banyak pertimbangan? Emang beli perabot ga harus nyari wangsit dan ide dulu? Above all: kan beli furniture itu gak murah *menunduk*, huhuhu..
Makanya minggu lalu kita focus di acara nyari-nyari furniture dan gorden. Pertama kita jalan ke informa (itu yang biasanya ad adi deket ace hardware) dan mendapatkan a pretty good deal. Hanya dengan 26 jutaan, aku akan dapat:
1.  Sebuah kamar set (terdiri dari kasur, lemari 3 pintu, 2 nakas, 1 meja rias)
2. TV set (tempat TV & buffet untuk perkakas/hiasan)
3. Meja makan kaca dengan kursi 4 buah
4. 1 buah sofa-bed (bisa jadi sofa, bisa jadi bed, multifungsi!)
Setelah itung sana/I, pertimbangan sana/I; akhirnya diputuskan aku akan beli kamar set-nya saja (harga dirahasiakan dari public ;p) dan sofa akan digotong dari rumahku ke omah mungil :D yay! Tinggal cari meja makan (serius, papa pengen banget ada meja makan, padahal aku makan dari panic didapue juga bisa haha). Untuk barang elektronik macamnya TV, kompor, mesin cuci, itu mah bisa diimpor dari rumah Bekasi atau rumah Depok :D hehe, indahnya kebersamaan.. #indahnyanebengperabot ;p
Hal penting lainnya yang ikut kudu dipikirkan adalah gorden! Wohoo, I just know that a lot of things to think about, just to pick a window cover for God’s sake! Harus milih corak/motifnya (polkadot, garis, bunga, polos), tekstur gordennya (timbulkah, borderkah, corak cetakkah?), warnanya (mejikuhibiniu dengan possibility meng-combine satu sama lain hingga 4 jenis – bayangin permutasinya..), modelnya (ring biasa, ada poninyakah, ada lilitan apa?), ring-nya (warna emas, putih, item? Mejikuhibiniu?), vitrage-nya (kain transparan tipis yang membatasi antara jendela dan gorden ebneran), rail-nya (warna emas, putih, item, mejikuhibiniu), waist ribbon-nya (model, warna, bentuk, bahan, buseeet) hook-nya (tempat menyantolkan si waist ribbon itu.
Dudes, a lot of stuffs to choose on a gordyn! Can you imagine, ada 5 ruangan yang bakal ber korden T_T mau nangis hiiiiks., pilih 5 set barang sebanyak ituuu.. dan ternyata oh ternyata, harga gorden sekarang agak nyelekit di kuping, hiks.  Tapi ini gak ngeluh yaaa.. gapapa banget kok. everything seemes fine ;)
Oh ya, masalah gorden lagi; seruuu.. hahaha, akhirnya untuk ruangan non kamar tidur, kita pilih satu tema, persis coraknya, beda warnanya, tapi sejiwa #halaaaah. Sedangkan untuk kamar tidur; satu sama lain sama coraknya tapi beda warnanya; hehe.. Ah, can’t wait for the gordyn! Trus aku juga masih mau nyari kasur king koil yang lagi diskon (ada gak yaaa; infoin donk pliiiis) soalnya paket tadi itu excluding kasur. Balik lagi ke gorden, nanti pak boss-nya (yang temennya papa, somehow ntah bagaimana kok bisa related) akan kesini dan mengukur dan ngomongin model J salam manis nih dari si omah mungil dan (calon) penghuninya! J

No comments:

Post a Comment