Balada Kebaya: Endytha Butik si Penyelamat Calon Mempelai Galau

I apologize for the delayed posting. I have been occupied with all the preparations, juggling between marriage prep and the overwhelming workload, struggling between my health condition and some little “fights” here and there with si Mas as the time is approaching and the tension is increasing J

Today’s new year. January 1^st 2013. Meaning whaaaaaaaat.. Yes dear, it’s the freaking D-10! Kyaaaaaaaa… I do nothing but feeling anxious all the time. Do we have things here? Do we have things there? Is that all? What’s left? What else? You know those questions.

I remember I promised you to review my vendor all by one. Haha, well, things were going so fast, I didn’t even have time to break or breath, apalagi nulis review. Hahahaha #soksibuk. But overall, I think what I should have done, is done. It makes me relieved though.

I just finished my baju akad yesterday. After kegalauan after kegalauan; it’s decided that I will have my own baju akad, yay! So, at first I think renting kebaya akad is okay; until I spoke with Puput. She said, confidently: “Baju akad itu wajib banget punya kali yas. Baju resepsi nyewa gak papa. Tapi baju akad itu harus punya. Kan kenang-kenangan sekali seumur hidup. Jadi kalau gue jadi elo, gue pasti bikin baju akad sendiri. Lagian kata orang jawa kan emang begitu, baju akad itu harus punya.”

Haha, galaulah gue. Yang tadinya mikir “sewa baju akad dimana yaa…” kemudian berubah menjadi “apakah gue bikin aja ya…” pokoknya kegalauan ini gue post disini deh.

Nah, things went well until………..fitting time with papa mama! Well, on their eyes my kebaya was waaaaaaaay too simple and ordinary. Not having feeling as kebaya akad at all. Not. At. All. #JEGERRR #petirmenyambar

Mewek donk yaaa gueee… huhuhu…

Next action: kita sempet berburu di mayestik, mau cari bahan yang lebih kuereen buat si kebaya lagi-lagi di mayestik, dan lagi lagi di tempat si om Bim di Mumbay tekstil. Udah kesana, udah liat-liat, Tapi ternyata usut punya usut, bahan gue itu uda keren looh yaaa dibandingin dengan bahan lainnya. Gue bisa bilang itu standard P75 lah #eaaa… Intinya it is decided that the problem not on the material, tapi on the kebaya it self. Secara bahannya doank 275 ribu (disc dari 375 ribu per meter); soalnya tile-nya uda dikasih bordiran bertulang dan payet yang cukup bling-bling; no need to payet more (but I did it anyway ;p)

Karena problem kebaya yang terlalu bersahaja ini tetep belum terpecahkan; saking desperatenya, kita semua berpikir untuk sewa kebaya akad lagi L #fiiuh #capekdeh.  Dan abis dari mayestik abis cari sana sini, kayaknya kita paling enak ke pondok indah, mampirlah ke rumah pengantin Ira Yusuf untuk coba cobi beberapa kebaya berwarna putih/offwhite/gading/ivry, name it lah..

Gak terlalu susah dicari, Rumah pengantin Ira Yusuf (RPIY) ini bisa banget dicari pake google map. Disana diriku disambut oleh mbak Sarah selaku anaknya bu ira dan langsung di “suapin” beberapa kebaya yang cakep-cakep J sempet nyoba beberapa, ntar aku post fotonya ya J

Hmmm, kalau boleh bilang sih sebenernya hati ini tak sreg-sreg amat dengan kebaya yang ada disana, hiks. Tapi gimana lagi, kebaya yang disini kan pastinya lebih mewah dengan payet segudang. Sedangkan kebayaku pastinay kebanting dibandingkan dnegan yang disini. Apalagi kebaya eke kan panjangnya hanya selutut. It creates another problem.

Well after choosing one kebaya, we made appointment to have fitting session near by Jan 2013, biar kalau badannya berubah it can be adjusted. Yowes. Pulanglah ke depok; dan ammpirlah kita ke Endhyta. Di sana kita consult how to make the kebaya looks better yaaa.. wow wow, after having some valuable information, bisa banget itu kebaya gue dirombak rombak sehingga menjadi elgan dan anggun J yuhuuuu…

Kebayanya aku minta ditambahin ekor semata kaki, diubah model lehernya, ditambah bordirannya, ditambah payetnya, dipenuhin motifnya, dibuka punggungnya, pokoknya rombak rombak total ya book.. pastinya ini akan jadi lebih lama. They promised to finish it at the end of Dec J well, it’s pretty quick time, seeing that they have many request to be done at all once.

During the time, I went there to do fitting bolak baliiiiiiiiiik banget. Untung mbak dan mas Ajay yang ada di Endhyta sangat suabuar sekale memenuhi requestku yang kalau fitting selalu dekat-dekat jam tutup toko dan kudu membuat mereka begadang dan berlembur hingga jam setengah 10 malam karena aku dan si Mas cerewetnya minta ampun J tapi kadang-kadang suka geregetan soalnya kalau aku bilang A, B, C, suka ga kecatet dan akhirnya kudu bilang bolak balik karena adaaaaaaa ajaaa yang kurang. A terlaksana tapi B-nya lupa. Besoknya B-nya terlaksana, eh C-nya ga kebawa. Untung aku sabar juga; walaupun suatu saat si Mas sempet ngomelin mbak-mbaknya sampai aku takut sendiri (._. *)

Oh yaaa.. Selain bikin kebaya dan long torso di endhytha, aku juga mempayetkan jas si Mas disana. Mas udah jahit jas sendiri dan it fits him. Si mas ganteng banget deh pake jas-koko gading itu, haduuuh jadi makin cinchaaa.. #apasihyas… Haha, selain emang kerjanya mbak mbak Endhyta yang keren, si mas juga pinter banget sih ya milih motif buat si jas dan jadinya bagus banget, nggak pasaran sama sekali dan rapih payetannya. It worths the money banget lah.

I spent 2,75 mio in total. 1 mio for payetannya jas si Mas. 1,75 mio including ongkos jahit kebaya, long torso, border dan payet for my kebaya. Well, I didn’t say it’s cheap. Tapi ngeliat hasilnya, it’s worth it menurutku. Apalagi aku suka ngeburu-buruin mereka dan suka bikin perubahan disana-sini banget hehehe.. I would like to say thanks a lot for them sih. Tinggal liat gimana hasilnya di foto yaaa..

Well, overall endhytha gue kasih nilai 8,5 deh ya:

• Worth the money --> 8,0
• Waktu pengerjaan --> 8,5
• Kreativitas & kerapihan --> 8,5
• Pelayanan --> 9,0
• Responsiveness --> 7,0

Overall, I like the kebaya, it makes me slim #teteeeeeeep

Hahaha..